Rabu, 06 Januari 2010

RENE DESCARTES ( Aku berpikir maka aku ada)

Di desa La Haye-lah tahun 1596 lahir jabang bayi Rene Descartes, filosof, ilmuwan, matematikus Perancis yang tersohor. Waktu mudanya dia sekolah Yesuit, College La Fleche. Begitu umur dua puluh dia dapat gelar ahli hukum dari Universitas Poitiers walau tidak pernah mempraktekkan ilmunya sama sekali. Meskipun Descartes peroleh pendidikan baik, tetapi dia yakin betul tak ada ilmu apapun yang bisa dipercaya tanpa matematik. Karena itu, bukannya dia meneruskan pendidikan formalnya, melainkan ambil keputusan kelana keliling Eropa dan melihat dunia dengan mata kepala sendiri. Berkat dasarnya berasal dari keluarga berada, mungkinlah dia mengembara kian kemari dengan leluasa dan longgar.

Descartes sebagai tokoh Rasionalisme, rasionalis pertama dan serius pada zaman modern. Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan rasionalisme ada dua macam yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah autoritas, dan dalam bidang filsafat Rasionalisme adalah lawan empirisme.

Zaman modern dalam sejarah filsafat biasanya dimulai oleh filsafat Descartes. Kata modern di sini hanya digunakan untuk menunjukkan suatu filsafat yang mempunyai corak yang amat berbeda, bahkan berlawanan dengan corak filsafat pada abad pertengahan kristen.

Descartes dianggap sebagai bapak filsafat modern, menurut bertrand russel, anggapan itu memang benar , kata “bapak” diberikan kepada descartes karena dialah orang yang pertama pada jaman modern itu yang membangun filsafat yang berdiri atas keyakinan diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan akliah. Dialah orang yang pertama di akhir abad pertengahan itu yang menyusun argumentasi yang kuat , yang distinct, yang menyimpulkan bahwa dasar filsafat haruslah akal, bukan perasaan , bukan iman, bukan ayat suci, bukan yang lainnya.

Untuk menentukan basis yang kuat bagi filsafat, Descartes meragukan (lebih dahulu) segala sesuatu yang diragukan. Mula-mula ia mencoba meragukan semua yang dapat diindera , obyek yang sebenarnya tidak mungkin diragukan. Inilah langkah pertama metode cogito tersebut. Dia meragukan adanya badannya sendiri. Keraguan itu menjadi mungkin karena pada pengalaman mimpi , halusinasi, ilusi, dan juga pada pengalaman dengan roh halus ada yang sebenarnya itu tidak jelas. Pada keempat keaadaan itu seseorang dapat mengalami sesuatu seolah-olah dalam keadaan yang sesungguhnya. Di dalam mimpi seolah-olah seseorang mengalami sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi persis seperti tidak mimpi (jaga). Begitu juga pada pengalaman halusinasi, ilusi dan kenyataan gaib. Tidak ada batas yang tegas antara mimpi dan jaga, oleh karena itu Descartes berkata “aku dapat meragukan bahwa aku duduk di sini dalam pakaian siap untuk pergi ke luar; ya, aku dapat meragukan itu karena kadang-kadang aku bermimpi persis seperti itu, padahal aku ada di tempat tidur, sedang bermimpi.” Tidak ada batas yang tegas antara mimpi(sedang mimpi) dan jaga.

Bagian yang paling menarik dari filosofi Descartes adalah caranya dia memulai sesuatu. Meneliti sejumlah besar pendapat-pendapat yang keliru yang umumnya sudah disepakati orang, Descartes berkesimpulan untuk mencari kebenaran sejati dia mesti mulai melakukan langkah yang polos dan jernih. Untuk itu, dia mulai dengan cara meragukan apa saja, apa saja yang dikatakan gurunya. Meragukan kepercayaan meragukan pendapat yang sudah berlaku, meragukan eksistensi alam di luar dunia, bahkan meragukan eksistensinya sendiri. Pokoknya, meragukan segala-galanya.
Ini keruan saja membuat dia menghadapi masalah yang menghadang: apakah mungkin mengatasi pemecahan atas keraguan yang begitu universal, dan apakah mungkin menemukan pengetahuan yang bisa dipercaya mengenai segala-galanya? Tetapi, lewat alasan-alasan metafisika yang cerdik, dia mampu memuaskan dirinya sendiri bahwa dia sebenarnya "ada" ("Saya berpikir, karena itu saya ada"), dan Tuhan itu ada serta alam di luar dunia pun ada. Ini merupakan langkah pertama dari teori Descartes.
Makna penting teori Descartes punya nilai ganda. Pertama, dia meletakkan pusat sistem filosofinya persoalan epistomologis yang fundamental, "Apakah asal-muasalnya pengetahuan manusia itu?" para filosof terdahulu sudah mencoba melukiskan gambaran dunia. Descartes mengajar kita bahwa pertanyaan macam itu tidak bisa memberi jawab yang memuaskan kecuali bila dikaitkan dengan pertanyaan"Bagaimana saya tahu?"
Kedua, Descartes menganjurkan kita harus berangkat bukan dengan kepercayaan, melainkan dengan keraguan. (Ini merupakan kebalikan sepenuhnya dari sikap St. Augustine, dan umumnya teolog abad tengah bahwa kepercayaan harus didahulukan). Memang benar Descartes kemudian meneruskan dan sampai pada kesimpulan teologis yang ortodoks, tetapi para pembacanya lebih tertarik dan menaruh perhatian lebih besar kepada metode yang dikembangkannya ketimbang kongklusi yang ditariknya. (Ketakutan gereja bahwa tulisan-tulisan Descartes akhirnya akan menjadi bahaya jelas sekali).

Dalam filosofinya, Descartes menekankan beda nyata antara pikiran dan obyek material, dan dalam hubungan ini dia membela dualisme. Perbedaan ini telah dibuat sebelumnya, tetapi tulisan-tulisan Descartes menggalakkan perbincangan filosofis tentang masalah itu. Permasalahan yang dikemukakannya menarik para filosof sejak itu dan tetap tak terpecahkan.
Pengaruh besar lain dari konsepsi Descartes adalah tentang fisik alam semesta. Dia yakin, seluruh alam --kecuali Tuhan dan jiwa manusia-- bekerja secara mekanis, dan karena itu semua peristiwa alami dapat dijelaskan secara dan dari sebab-musabab mekanis. Atas dasar ini dia menolak anggapan-anggapan astrologi, magis dan lain-lain ketahayulan. Berarti, dia pun menolak semua penjelasan kejadian secara teleologis. (Yakni, dia mencari sebab-sebab mekanis secara langsung dan menolak anggapan bahwa kejadian itu terjadi untuk sesuatu tujuan final yang jauh). Dari pandangan Descartes semua makhluk pada hakekatnya merupakan mesin yang ruwet, dan tubuh manusia pun tunduk pada hukum mekanis yang biasa. Pendapat ini sejak saat itu menjadi salah satu ide fundamental fisiologi modern.
Descartes menggandrungi penyelidikan ilmiah dan dia percaya bahwa penggunaan praktisnya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dia pikir, para ilmuwan harus menjauhi pendapat-pendapat yang semu dan harus berusaha menjabarkan dunia secara matematis. Semua ini kedengarannya modern. Tetapi, Descartes, melalui pengamatannya sendiri tak pernah bersungguh-sungguh menekankan arti penting ruwetnya percobaan-percobaan metode ilmiah.
Filosofi Descartes dikritik pedas oleh banyak filosof sejamannya, sebagian karena mereka anggap filosofi itu menggunakan alasan yang berputar-putar. Sebagian lagi menunjukkan kekurangan-kekurangan dalam sistemnya. Dan sedikit sekali orang saat ini yang membelanya dengan sepenuh hati. Tetapi, arti penting seorang filosof tidaklah terletak pada kebenaran sistemnya; melainkan pada apakah penting tidaknya ide-idenya, atau apakah ide-idenya ditiru orang dan berpengaruh luas. Dari ukuran ini, sedikitlah keraguan bahwa Descartes memang seorang tokoh yang penting.
Sedikitnya ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap jalan pikiran Eropa: (a) pandangan mekanisnya mengenai alam semesta; (b) sikapnya yang positif terhadap penjajagan ilmiah; (c) tekanan yang, diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu pengetahuan; (d) pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis; dan (e) penitikpusatan perhatian terhadap epistemologi.

Pengaruh Beeckman terhadap Descartes sangat besar sehingga sering disebutnya dengan “Ayah spiritual sekaligus sumber inspirasi terhadap minat belajarku.” Dia membuat komitmen untuk menjadi perintis bidang matematika baru. Empat bulan setelah insiden pertemuan itu, Descartes melaporkan kepada Beeckman tentang penemuannya, cara baru mempelajari geometri. Setelah bertahun-tahun dihantui dengan metode-metode ahli-ahli geometri Yunani. “Tampaknya tidak ada sistem yang mampu memecahkan cara pembuktian jenius mereka [orang Yunani] kecuali diperoleh kelelahan luar biasa karena mencoba mencitrakannya.” Untuk menangani garis-garis dan bentuk-bentuk ruang diperlukan sebuah grafik untuk menggambarkannya. Grafik dibuat dengan menyilangkan garis horizontal - diberi nama sumbu x, dengan garis vertikal – diberi nama sumbu y, dimana persilangan itu terjadi pada titik nol [0]. Pada sumbu x sisi kanan adalah positif sedang sisi kiri negatif. Begitu pula, bagi sumbu y di sisi atas adalah positif dan sedang di sisi bawah negatif.
Menyimpulkan arti penting keseluruhan Descartes, mempertimbangkan penemuan ilmiahnya yang mengesankan, khusus penemuannya tentang geometri analitis. Faktor inilah yang jadikan alasan menempatkan Descartes dalam urutan agak lebih tinggi daripada filosof-filosof kenamaan seperti Voltaire, Rousseau, dan Francis Bacon.


Refference:

hthttp://info.indotoplist.com/?ZEc5

- http://info.indotoplist.com/?ZEc5d1BURTROQ1owYjNCcllYUTlKbTFsYm5VOVpHVjBZV2xzSm1sdVptOWZhV1E5TVRVMkptMTFiR0ZwUFRZd0puQm9ZV3c5

- http://tokohrock.blogspot.com/2009/01/prajurit-merangkap-matematikawan-dan.html

- Tafsir Ahmad. 2000. Filsafat Umum: PT Remaja rosdakarya Bandung

Ternyata, Panglima itu adalah sebuah kata

Memang benar panglima ternyata adalah sebuah kata, hal ini jika saya mengandaikan bahwa panglima adalah ilmu, panglima adalah filsafat, panglima adalah matematika dan lain-lain, maka semuanya itu terdiri dari masing-masing satu kata, ya pada intinya itulah kenyataannya bahwa ternyata panglima adalah sebuah kata. Berangkat dari panglima itu ternyata adalah sebuah kata, maka Panglima yang saya maksud pada judul di atas adalah ilmu. Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu (science). Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat AL qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Didalam Al qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari AL qur’an sangat kental dengan nuansa-nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani (1995; 39) sebagai berikut

“Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmu pengetahuan). dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”

ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu ,dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah. Disamping ayat –ayat Qur’an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat istimewa, AL qur’an juga mendorong umat islam untuk berdo’a agar ditambahi ilmu, seprti tercantum dalam AL qur’an sursat Thaha ayayt 114 yang artinya “dan katakanlah, Tuhanku ,tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan “. dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu , menjadi sangat penting, dan islam telah sejak awal menekankan pentingnya membaca, sebagaimana terlihat dari firman ALLah yang pertama diturunkan yaitu surat Al Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5 yang artuinya:

“Bacalah dengan meyebut nama tuhanmu yang menciptakan

Dia telah menciptakan Kamu dari segummpal darah

Bacalah,dan tuhanmulah yang paling pemurah

Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kala

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.”

Ayat –ayat trersebut , jelas merupakan sumber motivasi bagi kita semua untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu, untuk terus membaca, sehingga posisi yang tinggi dihadapan Allah akan tetap terjaga, yang berearti juga rasa takut kepeada Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh, dengan demikian nampak bahwa keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal, sehingga Nurcholis Madjid (1992: 130) meyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal .

“Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim . sesungguhnya Malaikat akan meletakan sayapnya bagi penuntut ilmu karena rela atas apa yang dia tuntut “(hadist riwayat Ibnu Abdil Bar).

Plato, seorang filsuf berkebangsaan Yunani mengatakan bahwa “Kebohongan yang paling buruk adalah membohongi diri sendiri bahwa dirinya tidak perlu belajar.” Pernyataan Plato mengindikasikan adanya begitu luasnya ilmu pengetahuan yang ditebarkan oleh Tuhan ke dunia. Dari sekian banyak ilmu yang telah diturunkan oleh Tuhan baru sebagian kecil saja yang berhasil dikuasai oleh manusia. Manusia harus senantiasa mencari dan terus mencari walupun tidak mungkin semua ilmu dari Tuhan bisa dikuasai oleh manusia.

Ilmu dapat menjadi penerang mata hati, menghidupkan jiwa dan pemacu semangat. Kebahagiaan dan keceriaan itu datang beriringan dengan ilmu karena ilmu mampu mengubah sesuatu yang tidak jalas manjadi jelas, dengan ilmu kita seakan menemukan sesuatu yang telah hilang dan menyingkap sesuatu yang tertutup, jiwa akan mendapatkan pengetahuan baru dan selalu ingin mengkaji pengetahuan yang lainnya. Sebaliknya dengan Kebodahan hanya membuahkan kebosanan, kesedihan, dapat mematikan nurani, membunuh kehidupan dan menyia-nyiakan umur. Kebodohan akan membuat hidup kita menjadi statis tanpa sesutu yang baru tanpa keinginan untuk memperbaharui dan tanpa sesuatu yang menyenangkan.

Zamakhsyari dalam syairnya :

Begadang karena mencari ilmu

lebih nikmat bagiku daripada kekayaan

dan kepuasaan yang telah dicapai

Perputaran roda kehidupan

telah melemparkanku ke dalam kesulitan

namun itu lebih menyenangkan

sebab aku terus menyelesaikan masalah

Suara goresan pena di atas kertasku

lebih merdu daripada alunan lagu kasmaran

Lebih indah daripada tabuhan rebana remaja putri,

sedangkan lembaran tulisanku

menebarkan putiran pasir hikmah

Wahai kalian semua,

Railah harapan dan mimpimu

Seberapa pun jarak penulis dengan bukunya

Haruskah aku tetap tertidur dua bulan

Sampai mimpiku menjadi kenyataan?

Betapa mulia orang yang berilmu dan betapa bahagia jiwa yang bergaul denganya, betapa sejuk dada yang disiramnya, dan betapa bahagia hati ini menyambut kehadirannya.

Refferance :

- http://uharsputra.wordpress.com/filsafat/islam-dan-ilmu/

- http://www.andaluarbiasa.com/mengapa-orang-yang-berilmu-rendah-hati

- Bin abdullah, Ayidb. 2003. La Tahzan. Irsyad baitus salam: Bandung

Rabu, 09 Desember 2009

KESALAHAN TERENDAH DAN TERTINGGI

Oleh: Dewi Sartika

Aku adalah manusia biasa yang tak pernah luput dari khilaf dan dosa. seperti ibaratnya sebuah pepatah “Tak ada gading yang tak retak, begitulah gambaran diriku yang selalu identik dengan kekurangan dan kelemahan. Dalam menapaki perjalanan hidupku, tentulah diriku pernah melakukan kesalahan baik itu kesalahan yang disengaja, tidak disengaja, terendah maupun tertinggi. Olehnya itu aku selalu berusaha mereduksi kesalahan-kesalahanku dan berusaha menebusnya dengan kebaikan dan kebenaran.

Kesalahan terendah, menurutku adalah melalaikan waktu selama hidup di dunia. Kita sering terbuai dan terlena oleh indahnya dunia yang tanpa sadar menggiring kita melupakan sesuatu yang sangat esensial dalam hidup kita kehidupan pun hanya terbatas pada pergantian detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan kemudian tahunpun berganti tahun, tanpa ada aktifitas yang berarti . Episentrum masalah yang harus terjawab olehku adalah apakah diriku memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya atau malah sebaliknya. Sejatinya, tidak ada manusia yang bisa membeli waktu meski dengan membayar sepenuh kekayaan bumi. Sekali terlewati, selamanya sang waktu tidak akan kembali. Ini yang mesti kutanam kuat di ladang hati dan akal pikiranku. Kesadaran yang demikian akan memungkinkan manusia untuk berhati-hati dalam memanfaatkan waktu selama hidupnya. Seandainya waktu bisa diputar kembali, maka setiap orang bebas memilih kembali ke masa lalunya, dimana yang tua jadi muda, yang muda jadi anak-anak, anak-anak jadi bayi, dan bayi kembali ke alam kehidupan lainnya. Tetapi itu semua tidak mungkin terjadi karena waktu itu tidak dapat menempati dan mengulangi waktu sebelumnya, jika masa sekarang dan masa lalu bersatu maka sang duniapun tidak akan sanggup memikulnya.

Waktu adalah anugrah yang sangat berharga, jauh tak ternilai dibandingkan materi sebesar apa pun. Demikian pentingnya waktu yang tak lain adalah nasib dan kehidupan kita sendiri. Bila kita menyia-nyiakan waktu, sama seperti kita mematikan masa depan dan membunuh diri kita secara perlahan. Oleh sebab itu manfaatkanlah waktu hanya untuk tujuan-tujuan yang positif.

Kesalahan tertinggi, menurutku hadir ketika diriku tidak mampu menyadari beragam nikmat yang Allah telah berikan kepadaku. Nikmat kehidupan, nikmat kesehatan, nikmat pendengaran, nikmat penglihatan, nikmat dua tangan dan dua kaki, air, udara, makanan dan masih banyak nikmat-nikmat yang tidak mampu disebutkan dan nikmat terbesar adalah hidayah Islam. Seseorang pernah berkata: “ apakah anda rela kedua mata, telingga, kaki, tangan, dan hati anda dibeli milyaran dollar?” betapapun kayanya kita tetapi mengapa masih banyaknya orang yang enggan mensyukuri apa yang dimilikinya.

Begitu banyak nikmat yang Allah limpahkan kepada kita namun banyak pula yang tidak mensyukurinya. Ada sekelompok orang yang telah diberi kenikmatan berupa harta, anak, dan nikmat lainnya, namun semua itu justru menjadi sebab kedukaan dan kesengsaraan. Hal itu terjadi karena mereka menyimpang dari fitrah yang suci dan yang benar. Ini membuktikan bahwa materi bukanlah sarana satu-satunya yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan. Banyak orang-orang yang terkenal didunia ini, mereka mendapatkan segalanya, kekayaaan, kecerdasan, dan menjadi publik figur, tapi masih saja selalu protes atas apa yang telah didapatkan. Sebaliknya, ada orang yang hanya memiliki pengetahuan yang terbatas, namun secara luar biasa mampu menjadikan sungai yang mengalirkan manfaat, kemashlahatan dan perbaikan.

Semua nikmat atau musibah yang telah ditetapkan Allah bakal mengenai kita. Jika keyakinan ini tertanam dalam diri dan tertancap dalam nurani kita, tentu cobaan berat akan menjadi anugerah, ujian akan menjadi karunia, dan setiap peristiwa mempunyai ganjaran sesuai dengan berat ringannya cobaan yang diterimanya. Orang-orang yang tertimpa musibah dapat merasa tenang jika mereka rela dan sabar menerima taqdir yang Maha Memberi, Maha Mengambil, Maha Menahan rezeki, Maha Pemurah dan Maha Segalanya.

Sikap yang perlu kita tanamkan dalam diri adalah menerima bagian yang diperoleh dalam hidup ini dengan selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya. Manusia terbaik adalah manusia yang mampu merangkak, melayang, atau bahkan terbang melesat dari jurang terdalam kesalahannya, dan selanjutnya berusaha menebus kesalahan itu dengan kebaikan dan menjadikan hati nurani sebagai panglima dari pasukan tutur dan tingkah lakunya.

Semoga Allah SWT senantiasa menjadikanku sebagai insan yang selalu sadar akan kesalahan-kesalahanku dan kemudian menuntun langkahku untuk selalu menapaki jalan penuh hidayah dan kebenaran. Amin…!.

MASA DEPAN DUNIA

Oleh: Dewi Sartika

Akhir-akhir ini, sering aku melihat beragam aktifitas manusia yang selalu disibukkan dengan memikirkan masa depan mereka, padahal hari esok merupakan waktu yang belum tersentuh dan semu adanya. Ia tidak mempunyai bentuk, rasa atau warna. Lalu kenapa harus menyibukkan diri dengan memikirkan sosok semu dari masa depan?, dan mengapa aku mencemaskan apa yang akan mungkin terjadi dan berbagai keburukan lain yang akan mengotorinya?. Kita pun juga tidak akan mengetahui apakah hal tersebut akan kita alami atau tidak, apakah hal tersebut berupa kebahagiaan, kesenangan, kesengsaraan, kepahitan atau yang lainnya. Yang pasti semuanya masih direncanakan di alam gaib dan belum mencapai tataran realitasnya.

Beberapa minggu lalu, telah dihebohkan dengan adanya ramalan paranormal yang memprediksi bahwa 2012 nanti akan terjadi kiamat dan isu itu makin santer terdengar ketika dirilisnya film 2012 yang sangat kontaversial itu, dalam film tersebut menggambarkan bagaimana dunia ini hancur lebur meninggalkan jasad aslinya. Padahal apa yang digambarkan dalam film itu masih kiamat kecilnya dan tidak seberapa bila dibandingkan dengan kiamat besar. Kita sebagai orang muslim yang beriman kepada hari kiamat yang kita yakini bahwa suatu saat itu akan terjadi atas ijin-NYA. Sebagaimana dalam firma Allah yang artinya ”Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah pasti akan datang, dan janganlah kalian minta untuk disegerakan”, (QS.16:1) oleh karena itu, janganlah kita mendahului peristiwa yang telah Allah tentukan.

Daripada kita memikirkan masa depan dunia yang belum pasti, lebih baik kita memfokuskan diri dan menyibukkan diri dengan hari ini. Untuk hari ini kita harus menanamkan kebaikan dalam hati, mencabut pohon kejelekan yang ditanam sampai ke akar-akarnya dan mematahkan ranting-rantingnya yang berduri seperti takabur, sombong, riya, hasud, iri, dengki, dan prasangka buruk. Dan untuk hari ini kita harus menjadi orang yang bermanfaat untuk diri kita sendiri, dan orang lain. Hari ini kita akan mengucapkan selamat tinggal kepada masa lalu, karena bagaimanapun semua telah berakhir, dia tenggelam bersama tenggelamnya matahari tanpa tidak perlu memikirkan hari kemarin dengan segala kebaikan dan keburukan yang menghiasinya. Masa depan masih berada didunia ilusi dan kita tidak mungkin berbuat bersama mimpi, kita tidak akan menjual diri kita hanya demi harapan semu, kita tidak akan bisa mempercepat waktu, karena esok hari bukanlah apa-apa bagi kita sebab semua itu belum tercipta dan belum ada.

Semoga Allah SWT selalu menghiasi hari esokku dengan warna kebaikan dan kebenaran, serta menjadikan hariku saat ini lebih baik dari hari-hari sebelumnya Amin…!.

Selasa, 08 Desember 2009

AWAL DAN AKHIR

Oleh: Dewi Sartika

Aku adalah awal, banyak orang yang mendefinisikan tentang aku.
Sejatinya a
wal adalah memulai sesuatu. Awal mula manusia diciptakan oleh Allah dari tanah, kupu-kupu yang indah berawal dari telur kemudian jadi ulat, kepompong dan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah. Pagi diawali dengan terbit matahari di timur dan di akhiri dengan terbenamnya matahari di barat, malam diawali terbenam matahari di barat dan di akhiri dengan fajar. Dunia itu tidak lepas dari ruang dan waktu. Ruang selalu membatasi waktu dan ruang selalu dibatasi oleh waktu. Begitu juga waktu selalu membatasi ruang dan waktu selalu dibatasi ruang. Setiap awal bermula dari akhir dan akhir ada karena awal. Bayi yang baru lahir merupakan awal dari hidupnya di dunia dan sekaligus akhir dari hidupnya dikandungan ibu. Seorang Socrates saja merasa bergembira dengan kematian, “…ketika aku menemukan kematian, aku pun menemukan kehidupan abadi. Karena itu, kita harus prihatin dengan kehidupan (duniawi) dan bergembira dengan kematian…”. Kematian adalah akhir dari kehidupan di dunia dan merupakan awal dari kehidupan yang abadi. Sebagai seorang muslim yang percaya dengan rukun iman, percaya kepada Tuhan, malaikat-malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, hari kiamat dan hari pembalasan yang baik dan yan buruk (qadha dan qadhar). Betapapun kehidupan dunia itu tidak sempurna, sedang disanalah diperoleh keadilan sejati yang menjadi dambaan setiap manusia, dan disanalah kenikmatan hidup yang tiada taranya.

Antara awal dan akhir terdapat suatu proses, proses dari awal menuju akhir, dari akhir menju awal dari kehidupan yang abadi (akhirat).

Semua yang ada di dunia ini adalah kontradiktif, semua berpasang-pasangan, bahkan awal dan akhir pun saling kontradiksi,namun keberadaan keduanya tidak dapat terpisahkan, semua yang berawal pasti berakhir pula, tidak ada yang abadi kecuali Allah.

Semoga Allah SWT menjadikan awal hidupku menjadi hari terindah dalam memulai kehidupanku dan menjadikan akhir dari hidupku menjadi hari terbaik (khusnul khotimah) untuk menuju keharibaannya. Amin…!.

KETIKA DIRIKU TIDAK MAMPU BERTANYA

Oleh: Dewi Sartika


Ketika diriku melihat dunia ini gelap tanpa seberkas cahaya pun, Aku pun seakan melihat seorang makhluk aneh yang selama ini belum pernah kulihat, aku sadar aku lemah tak berdaya, aku tahu namun aku tak mampu memikirkannya, akupun bertanya pada diriku sendiri? ” diriku tolong keluarlah , aku tidak tahu harus bagaimana, diriku pun keluar. Dia hanya tersenyum memandangku lalu mulai berkata kenapa engkau memanggilku ?, aku ingin bertanya kepadamu kenapa ragaku lemah tak berdaya, apakah ini pertanda ajal akan segera menjemputku? mengapa engkau bertanya kepadaku, tanya diriku ?, jika engkau tahu diriku adalah dirimu, aku pun tak tahu jawaban dari pertanyaanmu itu. Aku berkata ,”Bukankah kau tahu tentang semua hal. Bahkan engkau lebih tahu dari diriku, diriku tersenyum lagi dan berkata,”Aku tahu semua hal tentang dirimu, tapi Aku tak tahu jawaban dari pertanyaanmu.

Ya, aku tak tahu.... Tapi Aku tahu apa yang mesti kamu lakukan. Sekarang tersenyumlah seperti halnya diriku. Nah, engkau sudah tersenyum artinya engkau sudah dapat menjawab dari pertanyaanmu sendiri.” Akupun jadi bingung, apa arti dari semua ini.

Dia tersenyum lagi dan berkata,”Diriku, janganlah engkau bingung. Aku memang tak tahu jawaban dari pertanyaanmu, tidak ada satupun makluk yang ada di dunia ini yang tahu jawabannya, yang tahu hanyalah zat yang Maha tahu yang menciptakan dunia beserta isinya yaitu Allah , apakah kamu mengerti? Ya...... aku mengerti jawab diriku, terimakasih atas penjelasanmu sekarang kamu masuk kembali ke dalam diriku, jika suatu saat nanti aku membutuhkanmu maka aku akan memanggilmu, sama-sama jawab diriku, panggillah aku jika suatu saat kamu membutuhkanku karena aku akan selalu ada untukmu.

Ketika diriku tidak mampu bertanya maka itu adalah batas dari pikiranku, setiap orang memiliki batas pikiran yang berbeda-beda. Batas dari pikiran merupakan puncaknya gunung es yang dimiliki oleh masing–masing orang. Keberadaanya bisa berada didalam pikiran dan bisa juga diluar pikiran. Misalkan ketika aku memikirkan sebuah pulpen, pulpen memiliki ciri fisik bentuknya panjang, warnanya hitam, tintanya hitam, dipakai untuk menulis, dan masih banyak yang belum disebutkan sampai batas pikiranku. Kemampuan menyebutkan ciri dari polpen adalah menjelaskan apa yang ada di dalam pikiranku.

Kita sebagai manusia memiliki keterbatasan dalam hidup karena kita hanya mampu memikirkan sebagian saja dari yang ada dan yang mungkin ada.

(http://powermathematics.blogspot.com )