Memang benar panglima ternyata adalah sebuah kata, hal ini jika saya mengandaikan bahwa panglima adalah ilmu, panglima adalah filsafat, panglima adalah matematika dan lain-lain, maka semuanya itu terdiri dari masing-masing satu kata, ya pada intinya itulah kenyataannya bahwa ternyata panglima adalah sebuah kata. Berangkat dari panglima itu ternyata adalah sebuah kata, maka Panglima yang saya maksud pada judul di atas adalah ilmu. Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu (science). Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.
Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat AL qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Didalam Al qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari AL qur’an sangat kental dengan nuansa-nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani (1995; 39) sebagai berikut
“Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmu pengetahuan). dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu ,dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah. Disamping ayat –ayat Qur’an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat istimewa, AL qur’an juga mendorong umat islam untuk berdo’a agar ditambahi ilmu, seprti tercantum dalam AL qur’an sursat Thaha ayayt 114 yang artinya “dan katakanlah, Tuhanku ,tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan “. dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu , menjadi sangat penting, dan islam telah sejak awal menekankan pentingnya membaca, sebagaimana terlihat dari firman ALLah yang pertama diturunkan yaitu surat Al Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5 yang artuinya:
“Bacalah dengan meyebut nama tuhanmu yang menciptakan
Dia telah menciptakan Kamu dari segummpal darah
Bacalah,dan tuhanmulah yang paling pemurah
Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kala
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.”
Ayat –ayat trersebut , jelas merupakan sumber motivasi bagi kita semua untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu, untuk terus membaca, sehingga posisi yang tinggi dihadapan Allah akan tetap terjaga, yang berearti juga rasa takut kepeada Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh, dengan demikian nampak bahwa keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal, sehingga Nurcholis Madjid (1992: 130) meyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal .
“Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim . sesungguhnya Malaikat akan meletakan sayapnya bagi penuntut ilmu karena rela atas apa yang dia tuntut “(hadist riwayat Ibnu Abdil Bar).
Plato, seorang filsuf berkebangsaan Yunani mengatakan bahwa “Kebohongan yang paling buruk adalah membohongi diri sendiri bahwa dirinya tidak perlu belajar.” Pernyataan Plato mengindikasikan adanya begitu luasnya ilmu pengetahuan yang ditebarkan oleh Tuhan ke dunia. Dari sekian banyak ilmu yang telah diturunkan oleh Tuhan baru sebagian kecil saja yang berhasil dikuasai oleh manusia. Manusia harus senantiasa mencari dan terus mencari walupun tidak mungkin semua ilmu dari Tuhan bisa dikuasai oleh manusia.
Ilmu dapat menjadi penerang mata hati, menghidupkan jiwa dan pemacu semangat. Kebahagiaan dan keceriaan itu datang beriringan dengan ilmu karena ilmu mampu mengubah sesuatu yang tidak jalas manjadi jelas, dengan ilmu kita seakan menemukan sesuatu yang telah hilang dan menyingkap sesuatu yang tertutup, jiwa akan mendapatkan pengetahuan baru dan selalu ingin mengkaji pengetahuan yang lainnya. Sebaliknya dengan Kebodahan hanya membuahkan kebosanan, kesedihan, dapat mematikan nurani, membunuh kehidupan dan menyia-nyiakan umur. Kebodohan akan membuat hidup kita menjadi statis tanpa sesutu yang baru tanpa keinginan untuk memperbaharui dan tanpa sesuatu yang menyenangkan.
Zamakhsyari dalam syairnya :
Begadang karena mencari ilmu
lebih nikmat bagiku daripada kekayaan
dan kepuasaan yang telah dicapai
Perputaran roda kehidupan
telah melemparkanku ke dalam kesulitan
namun itu lebih menyenangkan
sebab aku terus menyelesaikan masalah
Suara goresan pena di atas kertasku
lebih merdu daripada alunan lagu kasmaran
Lebih indah daripada tabuhan rebana remaja putri,
sedangkan lembaran tulisanku
menebarkan putiran pasir hikmah
Wahai kalian semua,
Railah harapan dan mimpimu
Seberapa pun jarak penulis dengan bukunya
Haruskah aku tetap tertidur dua bulan
Sampai mimpiku menjadi kenyataan?
Betapa mulia orang yang berilmu dan betapa bahagia jiwa yang bergaul denganya, betapa sejuk dada yang disiramnya, dan betapa bahagia hati ini menyambut kehadirannya.
Refferance :
- http://uharsputra.wordpress.com/filsafat/islam-dan-ilmu/
- http://www.andaluarbiasa.com/mengapa-orang-yang-berilmu-rendah-hati
- Bin abdullah, Ayidb. 2003. La Tahzan. Irsyad baitus salam: Bandung
Ass..Sdri Dewi Sartika...uraian anda masih dapat diteruskan dengan berusaha menjawab bahwa ternyata sang kata itu adalah duniamu, atau duniaku, atau filsafatmu, atau Agama mu, atau pengetahuanmu atau hidupmu. Itu semua bisa aku gapai melalui penjelasanku/mu. Amiin
BalasHapus